Benih rajungan selama masa pemeliharaan diberikan pakan alami berupa phytoplankton dan zooplankton, pakan tambahan dan udang halus. Pemberian pakan tambahan dan udang halus untuk memenuhi nutrisi yang tidak terdapat pada pakan alami. Mardjono dan Arifin (1992) menyatakan bahwa makanan yang komposisinya dilengkapi dengan makanan tambahan dapat lebih sempurna dalam penyediaan vitamin dan mineral, selain efisiensi dalam penggunaan makanan. Makanan alami yang digunakan adalah Rotifer, Chlorella dan Artemia, sedangkan pakan buatan yang diberikan adalah pakan buatan merek Frippak dan udang yang dihaluskan dengan waktu pemberian dan jenis pakan. Tanti dan Laksmi (2010). Pemeliharaan benih rajungan selain diberikan pakan alami, diberikan pula pakan buatan. Pemberian pakan buatan dimaksudkan untuk melengkapi nutrisi yang tidak terdapat dalam pakan alami baik fitoplankton maupun zooplankton. Selain itu pakan buatan mudah diperoleh. Mujiman (2000) menyatakan bahwa makanan buatan sangat penting untuk disediakan agar dapat tersedia dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, berkesinambungan, memenuhi syarat gizi.
Menurut Watanabe dan Kiron (1994) dalam Fibro dkk, (2010), pakan alami merupakan jenis pakan yang mutlak diperlukan dalam semua kegiatan pembenihan. Pakan alami termasuk fitoplankton, zooplankton ukuran kecil dan larva hewan invertebrata yang telah diketahui sebagai makanan dalam pemeliharaan larva. Jenis pakan yang diberikan bervariasi sesuai bukaan mulut larva.
Ditambahkan dalam Baharuddin (2011), Brachionus dan nauplius Artemia merupakan pakan alami yang cocok diberikan pada pemeliharaan larva, karena selain ukurannya yang kecil juga memiliki nilai nutrisi yang cukup baik yakni mengandung asam-asam amino esensial dalam jumlah yang cukup.
Frekuensi pemberian pakan diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Penyiponan dan pergantian air media pemeliharaan larva dilakukan sebanyak 30-50% setiap hari pada waktu pagi sebelum pemberian pakan, untuk menghindari penumpukan sisa pakan dan kotoran larva rajungan di dasar wadah pemeliharaan. Selama pemeliharaan berlangsung (Zaidin dkk., 2013).
Tabel Dosis pakan komersial, rotifera dan naupli artemia yang diberikan selama pemeliharaan larva rajungan.
Sumber :
(Susanto dkk., 2005).
(Susanto dkk., 2005).
Sumber : Rohmat Syaivudin MS. Budidaya Rajungan (Portunus pelagicus). Universitas Muhammadiyah Malang. 2016
Semoga Bermanfaat…