Rebon atau dalam bahasa internasional disebut krill berasal dari Euphausia sp., telah lama digunakan sebagai bahan baku pakan ikan dan udang. Tepung rebon kaya akan protein, pigmen, dan fosfolipid. Komposisi asam amino tepung rebon menyerupai tepung ikan.
Kandungan karotenoid yang cukup tinggi memberikan nilai tambah tepung rebon sebagai bahan baku ikan hias, udang, dan ikan salmon. Pengaruh karotenoid tepung rebon terhadap ikan tergantung pada tingkat pemberian, lamanya program pemberian, dan umur ikan sendiri.
Kandungan lemak tepung rebon tidak terlalu tinggi, tetapi merupakan sumber asam lemak yang baik Kandungan fosfolipid tepung rebon berkisar antara 16,1%- 29,2% dan triglyserida berkisar antara 26,0%-56%. Kandungan fosfolipid dan karotenoid bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas telur ikan.
Pembatasan minimal protein pada pakan ikan sudah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu, namun saat ini telah diketahui bahwa ikan tidak menyerap protein secara langsung. Protein bahan akan dipecah menjadi asam-asam amino dan kemudian dibentuk kembali menjadi protein jaringan sesuai genetik masing-masing ikan. Sehubungan dengan hal tersebut tepung rebon merupakan sumber asam amino yang cukup baik dan setara dengan tepung ikan. Namun tepung rebon impor (krill meal) tidak ekonomis dijadikan sumber protein utama, karena harganya relatif lebih mahal dibandingkan tepung ikan. Sedangkan tepung rebon lokal belum banyak digunakan oleh industri pakan sehingga harganya bisa relatif murah dan berpotensi sebagai bahan sumber protein.
Penggunaan tepung rebon dilaporkan mampu meningkatkan performan ikan salmon, namun demikian tingkat pemakaiannya perlu dibatasi karena tingginya kandungan flouride. Flouride dalam tepung rebon akan tersimpan pada jaringan ikan dan membahayakan kesehatan konsumen. Secara keseluruhan tepung rebon impor bisa menggantikan 40%-60% protein hewani pada pakan ikan dan 10%-20% protein hewani pada pakan udang
(Hertrampf & Pascual, 2000).
Sumber : Sukarman. Berbagai Alternatif Bahan Baku Untuk Pakan Ikan. Media Akuakultur Volume 6 Nomor 1 Tahun 2011
Semoga Bermanfaat…