Pada jenis kerang (Molluska) contohnya Tiram mutiara, Induk kerang dapat memijah sepanjang tahun pada suhu perairan 25ºC – 28ºC dimana terjadi pembuahan di luar tubuh antara telur dengan sperma di dalam air dan terapung-apung di laut. Setelah telur dibuahi akan mengalami perubahan bentuk menjadi penonjolan polar bodi I, polar II, lalu membentuk polar polar lobe II yang merupakan awal proses pembelahan sel. Mula-mula sel membelah menjadi 2, 4, 6, 8, sampai menjadi multi sel dan berakhirnya proses pembelahan sel setelah sel menjadi larva (trokofor). Pada stadium ini larva belum mempunyai kulit tubuh hanya diliputi silia atau bulu getar dan bergerak dengan arah rotasi. Beberapa hari kemudian trokofor berkembang menjadi voliger (larva bentuk D) yang ditandai dengan tumbuhnya organ-organ mulut, pencernaan dan tubuhnya diselimuti lapisan kulit tipis.
Siklus hidup kerang (mollusca) |
Dengan tumbuhnya velum, larva memasuki stadia umbo yang sangat sensitif terdapat cahaya dan melayang-layang di permukaan air, kemudian menjadi poliveliger yang diikuti tumbuhnya kaki sebagai akhir stadium planktonik. Larva berkembang menjadi spat (bibit) dan akan menetap, tumbuh dan berkembang di tempat tersebut. Selanjutnya tiram mutiara dapat berubah kelaminnya baik dari jantan menjadi betina atau sebaliknya betina menjadi jantan. Banyak ahli yang sependapat bahwa Pinctada margarifera dan Pinctada maxima terjadi perubahan kelamin yang bertepatan musim berpijah setelah telur atau sperma habis disemburkan
keluar.
Sumber : Buku Dasar – Dasar Budidaya Perairan
Semoga Bermanfaat…