Pengendalian
hama serangga pada tanaman padi atau sayuran tak selamanya harus melakukan
penyemprotan pestisida, pengendalian secara alami dengan memanfaatkan serangga
musuh alami terkadang lebih efektif, effisien dan ekonomis serta berdampak
lingkungan yang lebih baik. Serangga musuh alami pada tanaman padi dan sayuran
secara alamiah sebetulnya sudah ada namun karena lingkungan yang tidak memadai,
maka terjadi ketidakseimbangan perkembangan serangga musuh alami dan hama
tanaman. Lambatnya perkembangan serangga musuh alami berdampak terjadi ledakan
hama yang membutuhkan perlakukan penyemprotan menggunakan pestisida kimia,
nabati maupun hayati.
hama serangga pada tanaman padi atau sayuran tak selamanya harus melakukan
penyemprotan pestisida, pengendalian secara alami dengan memanfaatkan serangga
musuh alami terkadang lebih efektif, effisien dan ekonomis serta berdampak
lingkungan yang lebih baik. Serangga musuh alami pada tanaman padi dan sayuran
secara alamiah sebetulnya sudah ada namun karena lingkungan yang tidak memadai,
maka terjadi ketidakseimbangan perkembangan serangga musuh alami dan hama
tanaman. Lambatnya perkembangan serangga musuh alami berdampak terjadi ledakan
hama yang membutuhkan perlakukan penyemprotan menggunakan pestisida kimia,
nabati maupun hayati.
Penggunaan
serangga musuh alami untuk mengendalikan hama tanaman saat ini sedang gencar
dianjurkan. Serangga musuh alami hama tanaman maupun hama tanaman itu sendiri
secara naluri menyenangi tanaman yang mengeluarkan nectar. Bau nectar akan
menarik serangga musuh alami maupun hama tanaman sehingga pada tanaman yang
mengeluarkan nectar akan berkumpul serangga musuh alami maupun hama tanaman
yang berakibat serangga musuh alami tersebut memakan hama tanaman. Pada tanaman
yang mengeluarkan nectar tersebut terjadi pengendalian hama tanaman secara
alamiah sehingga terjadi keseimbangan lingkungan.
serangga musuh alami untuk mengendalikan hama tanaman saat ini sedang gencar
dianjurkan. Serangga musuh alami hama tanaman maupun hama tanaman itu sendiri
secara naluri menyenangi tanaman yang mengeluarkan nectar. Bau nectar akan
menarik serangga musuh alami maupun hama tanaman sehingga pada tanaman yang
mengeluarkan nectar akan berkumpul serangga musuh alami maupun hama tanaman
yang berakibat serangga musuh alami tersebut memakan hama tanaman. Pada tanaman
yang mengeluarkan nectar tersebut terjadi pengendalian hama tanaman secara
alamiah sehingga terjadi keseimbangan lingkungan.
Refugia
Tanaman yang berfungsi sebagai microhabitat dari serangga musuh alami dan
penarik hama tanaman disebut Refugia. Tanaman yang berbunga seperti kenikir,
jengger ayam, tapak dara, bunga matahari, bayam dan kembang kertas masuk
golongan tanaman refugia. Bunga tanaman tersebut akan mengeluarkan nectar yang
baunya menarik serangga musuh alami maupun serangga hama tanaman untuk datang.
Penanaman Refugia
Penanaman
refugia pada lahan sawah dan sayuran atau sekitarnya merupakan suatu usaha
konservasi serangga musuh alami. Hal tersebut dimaksudkan supaya tercipta
agroekosistem di lahan pertanian bisa terjaga. Apabila agroekosistem lahan
pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan populasi serangga
musuh alami.
refugia pada lahan sawah dan sayuran atau sekitarnya merupakan suatu usaha
konservasi serangga musuh alami. Hal tersebut dimaksudkan supaya tercipta
agroekosistem di lahan pertanian bisa terjaga. Apabila agroekosistem lahan
pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan populasi serangga
musuh alami.
Penanaman
tanaman refugia pada tanaman padi diusahakan sesaat pembuatan galeng selesai sehingga
pada saat tanaman refugia berbunga padi sudah mulai tumbuh sehingga dapat
terhindar dari hama tanaman. Untuk tanaman sayuran sebelum pengolahan lahan
selesai dapat dilakukan penanaman refugia sehinggga pada saat tanaman sayuran
sudah besar tanaman refugia sudah mulai berbunga.
tanaman refugia pada tanaman padi diusahakan sesaat pembuatan galeng selesai sehingga
pada saat tanaman refugia berbunga padi sudah mulai tumbuh sehingga dapat
terhindar dari hama tanaman. Untuk tanaman sayuran sebelum pengolahan lahan
selesai dapat dilakukan penanaman refugia sehinggga pada saat tanaman sayuran
sudah besar tanaman refugia sudah mulai berbunga.
Serangga-serangga
musuh alami dan hama sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga. Serangga
yang sering melakukan kunjungan adalah kumbang, lalat, lebah, semut, thrips dan
kupu-kupu. Ternyata dalam menggunakan metode kunjungan tidak didominasi
penyuluh saja akan tetapi serangga juga melakukan kunjungan rutin untuk
mendapatkan nectar.
musuh alami dan hama sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga. Serangga
yang sering melakukan kunjungan adalah kumbang, lalat, lebah, semut, thrips dan
kupu-kupu. Ternyata dalam menggunakan metode kunjungan tidak didominasi
penyuluh saja akan tetapi serangga juga melakukan kunjungan rutin untuk
mendapatkan nectar.
Pemanfaatan tanaman refugia sebagai microhabitat
serangga hama dan musuh –musuh alami dapat diterapkan di lahan persawahan
maupun lahan sayuran untuk mengendalikan hama secara almiah. Penanaman refugia
akan mengurangi biaya usaha tani untuk pengendalian hama sehingga keuntungan
petani dapat meningkat dan lingkungan terjaga secara berimbang. Selain menjaga
keseimbangan lingkungan juga dapat menyejukkan mata manakala lahan pertanian
yang subur dengan dikelilingi tanaman bunga yang mekar. Bilamana dalam luasan
yang cukup tanaman refugia ini tumbuh bersanding dengan tanaman dilahan
pertanian akan membuat suasana agrowitasa dan keadaan seperti ini akan membuat
petani betah di lahan hatipun senang.
Semoga bermanfaat..
Sumber: Cyber Extension