Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses
ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel
pada 21mbryogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase,
antara lain:
ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel
pada 21mbryogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase,
antara lain:
- Sel tunggal (yang telah dibuahi)
- Blastomer
- Blastula
- Gastrula
- Neurula
- Embrio / Janin
Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses embryogenesis
ini digunakan embrio katak Xenopus laevis sebagai sediaan. Adapun tahapan yang
akan diamati adalah tahap pembelahan awal, pembelahan akhir, tahap pembentukan
blastula, ampioksous gastrula, tahapan pembentukan yolg plug, neural fold, dan
neural tube.
ini digunakan embrio katak Xenopus laevis sebagai sediaan. Adapun tahapan yang
akan diamati adalah tahap pembelahan awal, pembelahan akhir, tahap pembentukan
blastula, ampioksous gastrula, tahapan pembentukan yolg plug, neural fold, dan
neural tube.
Fase Cleavage dan Blastulasi
Cleavage dan Blastulasi adalah proses awal yang menyebabkan terbentuknya
individu baru bersel banyak dari sebuah ovum yang mengalami amphinuklei (zigot).
Untuk katak sendiri mempunyai tipe cleavage holoblastik, total unequal. Pada
prosesnya, terbentuk bidang cleavage pertama, yaitu meridional, setelah itu tebentuk
bidang cleavage yang kedua yaitu meridional lagi, bidang cleavage yang ketiga
adalah horizontal yang menghasilkan sel makromer (besar) dan sel mikromer (kecil).
Setelah terbentuk sel-sel tersebut, dilanjutkan dengan cleavage yang keempat yaitu
meridional simultan yang merupakan dua cleavage yang berlangsung bersama dan
saling tegak lurus. Kemudian bidang cleavage yang kelima adalah horizontal simultan
yang diikuti oleh cleavage hingga membentuk rongga pada bagian dalam
(membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga ini disebut blastocoel dan
terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel. Bola berongga ini disebut blastula.
individu baru bersel banyak dari sebuah ovum yang mengalami amphinuklei (zigot).
Untuk katak sendiri mempunyai tipe cleavage holoblastik, total unequal. Pada
prosesnya, terbentuk bidang cleavage pertama, yaitu meridional, setelah itu tebentuk
bidang cleavage yang kedua yaitu meridional lagi, bidang cleavage yang ketiga
adalah horizontal yang menghasilkan sel makromer (besar) dan sel mikromer (kecil).
Setelah terbentuk sel-sel tersebut, dilanjutkan dengan cleavage yang keempat yaitu
meridional simultan yang merupakan dua cleavage yang berlangsung bersama dan
saling tegak lurus. Kemudian bidang cleavage yang kelima adalah horizontal simultan
yang diikuti oleh cleavage hingga membentuk rongga pada bagian dalam
(membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga ini disebut blastocoel dan
terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel. Bola berongga ini disebut blastula.
Embriogenesis |
Fase Gastrulasi
Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub
animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan
invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi.
Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:
animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan
invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi.
Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:
- Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)
- Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
- Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin
dan integrin
Fase Neurulasi
Fase gastrula kemudian dilanjutkan dengan neurulasi. Neurulasi adalah proses
penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal dari
diferensiasi ektoderm sehingga disebut neural ektoderm. Dalam proses ini chorda
mesoderm bertindak sebagai inducer. Pada bagian dorsal embrio akan terjadi
penebalan ektoderm membentuk neoroplate, lalu terbentuk lipatan saraf (neural
groove) ke arah yang dibatasi oleh neural fold. Neural fold lalu mengalami
fusisehingga terbentuk neural tubedengan rongganya neoraocoel. Selama proses ini
akan terbentuk pial neural yang kemudian akan membentuk ganglion-ganglion saraf,
sementara itu, neural tube akan membentuk sistem saraf pusat.
penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal dari
diferensiasi ektoderm sehingga disebut neural ektoderm. Dalam proses ini chorda
mesoderm bertindak sebagai inducer. Pada bagian dorsal embrio akan terjadi
penebalan ektoderm membentuk neoroplate, lalu terbentuk lipatan saraf (neural
groove) ke arah yang dibatasi oleh neural fold. Neural fold lalu mengalami
fusisehingga terbentuk neural tubedengan rongganya neoraocoel. Selama proses ini
akan terbentuk pial neural yang kemudian akan membentuk ganglion-ganglion saraf,
sementara itu, neural tube akan membentuk sistem saraf pusat.
Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang sampai
keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel
gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali.
keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel
gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali.
Sumber : Laporan Praktikum Genetika Ikan Ginogenesis Triploidisasi dan Hibridisasi
Semoga Bermanfaat…