Ikan

Penyimpanan pakan ikan dan udang

Penyimpanan pakan
merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan. Pengetahuan penyimpanan pakan
akan menjamin bahwa pakan yang disimpan dalam kurun waktu tertentu memiliki
kualitas yang masih baik.
Sebelum melakukan
penyimpanan pakan, ada baiknya untuk selalu memeriksa tanggal pembuatan pakan
dan cara penanangannya. Periksa secara cermat pada saat membeli pakan. Upayakan
membeli pakan yang kering, tidak berjamur, dan tidak berkutu. Dalam melakukan
penyimpanan pakan, beberapa kondisi harus diperhatikan untuk mengurangi
kerusakan seperti kondisi kimiawi pakan dimana kandungan air tidak lebih dari
12% dan lemak kurang dari 5%, kondisi fisik yakni kemasan yang tahan lama,
kondisi biologi yakni pakan tidak mudah tercemar, dan kondisi penyimpanan yang
memenuhi persyaratan.

Persyaratan wadah penyimpanan

Biasanya pakan
dibungkus dalam sak-sak.
Namun adapula
yang mengemas dalam karung plastik, kertas semen, plastik tebal, dan aluminium
foil. Inti dalam pengemasan pakan adalah wadah dapat melindungi pakan, tidak
mempengaruhi atau mengotori isi, memiliki daya tahan selama penyimpanan dan
pengangkutan. Secara fungsi, wadah memiliki fungsi teknis yakni praktis dan
mampu melindungi serta fungsi komersial yakni menarik, mudah dikeluarkan dan
mudah dikenali.

Persyaratan tempat penyimpanan

Pakan sebaiknya
ditempatkan pada sarana yang sesuai. Penempatan pakan yang tidak memadai akan
mengakibatkan turunnya kualitas pakan yang dapat berdampak pada buruknya
pertumbuhan, kurangnya nutrisi, munculnya masalah kesehatan bahkan kematian. Secara
umum, kerusakan bahan dan formulasi pakan disebabkan oleh jamur. Berbagai
mikroorganisme seperti yeast, bakteri, jamur, dapat tumbuh pada suhu kamar
dengan kelembaban pakan 12% atau lebih.

a. Bangunan

Bangunan
penyimpanan pakan harus kedap air, aman, dan dapat dikunci. Di dalamnya hanya
khusus digunakan untuk pakan, tidak untuk penyimpanan lainnya atau digunakan
untuk tempat beristirahat. Area di sekitar bangunan juga harus bersih, bebas
dari kotoran dan banjir. Bangunan disarankan berbahan baja atau semen.

b. Atap

Atap sebaiknya
rapat dan mampu melindungi pakan dari sinar matahari secara langsung dan hujan.

c. Pencahayaan

Sak pakan
tersebut harus dihindarkan dari sinar matahari atau dingin secara langsung.
Vitamin, protein, dan lemak adalah bahan yang sensitive terhadap panas dan
dapat terdenaturasi bila disimpan dalam ruangan bertemperatur tinggi.

d. Kelembaban

Fasilitas
penyimpanan harus kering dan memiliki kelembaban rendah. Kelembapan tinggi
dapat memicu tumbuhnya jamur dan dekomposisi pakan. Penggunaan pakan yang
berjamur dapat mengakibatkan kematian ikan akibat keracunan.

e. Ventilasi

Ventilasi yang
disarankan adalah yang sejuk dan mampu mengontrol kelembaban ruangan. Beri mesh
untuk menghalangi masuknya debu. Penanganan pakan y
ang kurang baik dapat menghancurkan pellet sehingga tidak
dapat termakan oleh ikan.

d. Aman dari
hewan dan bebas pengerat dan pengganggu

Tikus, mencit,
dan hewan lainnya juga harus dicegah masuk ke area penyimpanan.
Pakan yang telah dibuka sebaiknya diikat kuat untuk
mencegah hama masuk ke dalam pakan.

h. Lokasi
penyimpanan mudah dijangkau

i. Langit-langit

Langit-langit
dibuat dari bahan yang tahan terhadap serangan hama dan diberi lapisan anti
debu.

Apabila tidak
memungkinkan untuk membuat ruangan khusus untuk penyimpanan pakan, sebagai
alternatif dapat dibuat suatu wadah/lemari khusus yang didesain memenuhi
persyaratan untuk penyimpanan pakan. Jika pakan yang disimpan jumlahnya tidak
banyak, bisa juga menggunakan wadah seperti drum atau kotak kayu. Wadah semacam
ini juga dapat digunakan untuk menyimpan pakan yang telah diberi suplemen untuk
kebutuhan satu minggu.

Penempatan pakan

Pakan ditempatkan
tidak bersinggungan langsung dengan tanah. Hal ini bertujuan untuk menghindari
penguapan tanah dan kerusakan oleh jamur. Pakan ditempatkan jauh dari bahan
kimia. Pakan disusun dalam tumpukan,
tidak boleh disusun lebih dari 10 tumpukan. Antar tumbukan harus diberi sekat. Susun pakan sedemikian rupa sehingga
pakan lama tidak terhalangi oleh pakan baru. Pakan baru selalu disusun di
belakang atau dibawah pakan lama. Hal ini bertujuan agar pakan lama yang
dipakai terlebih dahulu. Bagian alas biasanya diberi palet kayu atau plastik untuk
memudahkan. Pakan juga tidak boleh disusun menempel pada dinding. Sisakan sekat
sekitar 30cm antara tumpukan dengan dinding. Hal ini untuk mencegah pakan
lembab dan bakteri/jamur tidak mudah tumbuh.


Gb. alas dan cara menyusun pakan (source: FAO)

Lama penyimpanan

Pakan ikan
sebaiknya disimp
an tidak lebih dari 90-100 hari.  Bahkan lebih baik
lagi kurang dari 2 bulan dari waktu pembuatan. Masa penyimpanan yang lebih
pendek akan menguntungkan, sebab biaya penyimpanan berkurang dan untuk pakan
segar kualitasnya juga lebih baik. Khusus pakan yang lembab seperti ikan rucah
dan pelet dengan tingkay kelembaban tinggi disarankan untuk disimpan maksimal
satu minggu pada suhu rendah (-20oC). Lebih baik lagi jika digunakan
segera setelah pembelian. Untuk menghindari penyimpanan terlalu lama, gunakan
prinsip first in first out. Atau
apabila ada wadah yang rusak maka harus digunakan lebih awal. Bila perlu buat
catatan masa kadaluarsa sebagai panduan atau beri label khusus agar mempermudah
identifikasi pakan lama.

Manajemen Tempat penyimpanan pakan

Disamping memiliki
fasilitas penyimpanan yang baik, fasilitas secara berkala juga penting untuk
menjaga ruangan tetap ideal sebagai tempat penyimpanan. Lantai, dinding, atap,
harus selalu bersih. Bila ada tempat sampah harus dikosongkan setiap hari. Area
disekitar pakan juga harus kering. Dan ruangan harus dibersihkan sebelum
memasukkan pakan baru. Usahakan juga agar semua pintu tertutup dengan baik.
Bila pakan membutuhkan suhu tertentu, gunakan termometer untuk mengontrol suhu
ruang atau wadah penyimpanan yang diperiksa secara berkala.

Referensi

Agriculture, Fisheries,and Conservation
Department. Good Aquaculture Practices Series 1: Fish Feed Management. 2009.
Aquaculture Fisheries Division 32hal.

Atter, A.,Anyebuno,G,Oduro-Obeng,  H. 
Amponsah,  S.K.  Arthur,W. Tandoh, I and Agyakwah,S.K. 2017.
Training manual on fish feed storage and handling. Council for Scientific and
Industrial Research,CSIR-FRI/MA/AA/2017/002, Accra, Ghana.16 pp.

Craig.S. 2009. Understanding Fish Nutrition, Feeds, and
Feeding.
Virginia Cooperative Extension publication 420-256

Manual on Simple
Methods for Aquaculture (Pond construction for freshwater fish
culture, FAO Training
Series)

Murtidjo, B.A. 2001.
Meramu pakan ikan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Sim, S.Y., Rimmer, M.A., Toledo, J.D., Sugama,
K., Rumengan, I., Williams, K.C., Phillips, M.J. 2005. Pedoman Praktis
Pemberian dan Pengelolaan Pakan untuk Ikan Kerapu yang dibudidaya. NACA,
Bangkok, Thailand. 18 ha

Tim Penulis CMK & B. Prasetya W. 2015. Paduan
praktis pakan ikan konsumsi. Penebar Swadaya: Jakarta 116hal.

 

 

Most Popular

To Top