Tamanikan.com - Jual ikan dan udang galah air tawar konsumsi terbesar di bangka belitung.

Hubung Kami: Pukul 09:00-16:00 . Wa: +6282310102004

Taman Ikan

Budidaya Ikan dan Udang Galah

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN BAWAL


I. PENDAHULUHAN
Ikan bawal
berasal dari Amerika Selatan. Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air
tawar tersebar dari golongan ikan neotropik. 
Pertumbuhan ikan bawal relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa
jenis ikan air tawar lain. 
         Budidaya ikan bawal tidak sulit.  Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam
tertutup atau tergenang dan kolam air deras dan dipelihara dalam jala (jaring)
apung yang dibangun di pinggir waduk atau danau dan perairan umum. 

         Pemijahan ikan bawal di kolam hanya
dapat dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon (induce spawing) menggunakan ekstraks
kelenjar hypopisa, ovaprim.  Selanjutnya,
induk yang telah dirangsang dipijahan secara alami ataupun dilakukan striping
atau ovulasi buatan.
       Kendala utama
budidaya ikan bawal adalah serangan parasit. 
Berdasarkan pengamatan di kolam pemeliharaan ikan bawal menunjukkan
bahwa sebagian terbesar kasus-kasus serangan parasit terjadi pada saat awal
pemeliharaan atau fase perkembangan benih ikan. 
Parasit yang seringkali menyerang benih ukuran sedang adalah Ichthyopthirius, Trikodina. Sedangkan
parasit lain yang menyerang benih ukuran besar dan ikan dewasa adalah

II. DESKRIPSI IKAN BAWAL
A. Taksonomi dan
Morfologi
 Sistematika ikan bawal 
menurut Bryner adalah sebagai berikut :
Filum                : Chordata
Kelas                : Pisces
Ordo                : Cypriniformes
Famili               : Characidae
Genus               : Colossoma
Spesies             : Colossoma
Macropomum

   
   Warna tubuh
bagian atas abu-abu gelap, sedangankan bagian bawah berwarna putih.  Pada bawal dewasa, bagian bawah sirip ekor
berwarna merah, bagian tepi sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip
ekor berwarna merah. Dibandingkan dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil
dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agak
sedikit
ke atas.  Matanya kecil dengan lingkaran
berbentuk seperti
cincin.  Rahangnya
pendek dan kuat serta memeliki gigi seri yang tajam.

B.
Penyebaran dan Habitat
Ikan bawal telah
berkembang dan menyebar dari kawasan Amerika selatan sampai Asia Tenggara. Ikan
bawal termasuk jenis ikan tawar yang mudah beradaptasi dengna perubahan
lingkungan. Ikan bawal mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan perairan
tenang ataupun mengalir. Ikian bawal juga mudah dibiasakan hidup di perairan
yang airnya mengalir deras.
C. Makan
dan Kebiasaan Makan
      Ikan bawal merupakan jenis ikan
pemakan segala (omnivora).  Meskipun
tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat
karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah Crustasea, Cladoceta,
Copepoda, dan Ostracoda. Meskipun ikan bawal tergolong ikan omnivora, dalam
pemeliharaannya dapat diberi pakan tambahan berupa pellet, ikan-ikan kecil, dan
daging keong mas.
D.
Kebiasaan Berkembang Biak
      Bawal biasanya memijah pada awal
dan selama musim hujan.  Di Brazil dan
Venezuela, kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli.  Sedangkan di Indonesia kematangan gonad bawal
terjadi pada bulan Oktober sampai April.
III. BUDIDAYA IKAN BAWAL
A.   Pembenihan Ikan Bawal
1.   Seleksi Induk
Postur tubuh induk betina melebar dan
pendek,  warna kulit lebih gelap. Abdomen
dan bibir urogenital berwarna merah atau kemerah-merahan. Perut lembek dan dan
lubang kelamin agak membuka. Sedangkan postur tubuh induk jantan relatif lebih
langsing, panjang, dan operkkulumnya agak kasar.
2.  
Pemijahan Induk
Pemijahan ikan bawal diawali dengna ovulasi
telur induk betina dan sperma induk jantan. Menjelang ovulasi, induk jantan
biasanya mengejar dan berenang membuntuti dan menghimpit induk betina.
Pemijahan ikan bawal terjadi pada musim penghujan.
3.  
Penetasan telur dan Perawatan Larva
Telur akan menetas dalam waktu 18-24 jam
dengan persentase 80 %.
Perawatan larva di
akuarium atau di kolam selama 14 hari. Dalam kurun waktu tersebut, benih yang
dihasilkan sudah mencapai 1/2 – 3/4 inci.
4.  
Pendederan
Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan
benih hingga mencapai ukuran 4 inci (25 gram) yang siap dijual sebagai ikan
hias atau dipelihara di kolam pembesaran.
B.   Pembesaran
Ikan Bawal
Pembesaran ikan
bawal dapat dilakukan secara kovensional dikolam besar (luas )tanpa dilakukan
pengelolaan pakan dan pembesaran secara intensif yang terkontrol dan di kelolah
secara baik.
Pengelolaan
pakan secara efisien dapat di kalkulasikan berdasarkan nilai food corversy ration (FCR), yaitu perdandingan
jumlah pakan yang diberikan dan berat ikan (daging) yang dipanen (dihasilkan
).  Nilai FCR untuk pembesaran ikan
adalah 1- 1,2 Artinya, jumlah (berat) pakan yang diberikan hampir sebanding
berat ikan yang dihasilkan. 
Ikan bawal yang
dipelihara kolam bersifat garang, cenderung ganas (buas), dan suka menyerang
ikan-ikan lain , terutama ikan –ikan yang lemah dan berukuran kecil oleh karena
itu,pembesaran ikan bawal  di lakukan
secara monokultul dikolam tertutup atau kolam tenang tanpa penggantian air atau
kolam air mengalir, termasuk air deras dan jala apung yang di pasang di pinggir
waduk (danau).

IV. PENYAKIT UMUM YANG MENYERANG
Tabel 1. Penyakit yang sering
Menyerang di Lokasi Pembenihan
PENYAKIT
GEJALA
PENGOBATAN KIMIAWI
PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Parasit
Penyakit
Bintik Putih / White Spot disebabkan oleh protozoa IchthyphItirius
multifiliis
Malas
berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat bintik putih di bagian
sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.
Direndam  formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm
selama 1 jam
direndan dalam air mengalir pelan
Direndam
dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x
sehari.
2. Parasit
Disebabkan
oleh parasit Trichodina spp
Benih lemah dan kurus, kelihatan
gatal dan sering menggosok pada benda lain
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama
24 jam
Direndam
dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x
sehari.
Tabel 2.
Penyakit yang sering Menyerang di Lokasi Pembesaran
PENYAKIT
GEJALA
PENGOBATAN KIMIAWI
PENGOBATAN
TRADISIONAL
1.Parasit
Disebabkan
oleh cacing Dactylogyrus sp dan
parasit Gyrodactylus sp
Kulit kusam , sirip rontok,  ikan mengosokan tubuh pada benda padat
(substrat), operkulum merenggang
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam 
  Direndan dalam air mengalir pelan
Direndam
dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x
sehari.
2. Parasit
Disebabkan
oleh parasit Trichodina spp
Benih lemah dan kurus, kelihatan
gatal dan sering menggosok pada benda lain
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama
24 jam
Direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air
selama 3 x sehari.
DAFTAR PUSTAKA

Abaas Siregar
Djarijah.
2001. Budidaya 
Ikan Bawal.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonim, 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Arie Usni.
2000.  Budidaya Bawal Air Tawal.  PT 
Penebar Swadaya,   Jakarta.
Suryati dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Bawal Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
Wijayakusumah,
H. dkk, TANAMAN BERKHASIAT OBAT DI INDONESIA. Penerbit Pustaka Kartini.
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN BAWAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas