Budidaya Perikanan

Organ Penciuman Ikan

Menurut Evans (1940) dalam Rachman (2008), mengemukakan bahwa cyclostome pada ikan merupakan monorhinal dimana ikan tersebut mempunyai satu organ penciuman pada satu lubang hidung. Organ penciuman ikan sangat berbeda dengan hewan lain karena organ ini menggambarkan habitat perkembangan dan ekologi. Pada ikan teleostei, organ penciuman dengan organ pernapasan tidak berhubungan langsung.
Organ penciuman pada ikan

Menurut Pitcher (1993)  Fitri (2008), Secara umum organ olfactory ikan serupa dengan organ nasal untuk penciuman manusia, akan tetapi dari struktur bentuk dan sistematika fungsinya ada perbedaan antara manusia dan ikan. Lubang atau cuping hidung pada ikan jarang terbuka kedalam rongga mulut. Dasar dari lubang hidung di bentuk oleh epitelium penciuman atau mukosa berupa lipatan atau lamella berbentuk rosette.
Menurut Stower dan Logan (2010), penerimaan rangsangan penciuman pada ikan seperti hewan lainnya yang berperan adalah olfactory bulb. Secara umum olfaktori yang terdapat pada ikan serupa dengan organ nasal atau penciuman yang terdapat pada manusia, namun lubang/cuping hidung pada ikan jarang terbuka. Dasar bentuk hidung dibentuk oleh epithelium penciuman atau mukosa berupa lipatan/lamella berbentuk bunga ros.
Menurut Hoar dan Randall (1970) dalam Stacey et. al.,(2010), Secara umum olfactory serupa dengan organ nasal untuk penciuman manusia. Akan tetapi struktur bentuk dan sistematika fungsinya terdapat perbedaan. Pada sebagian besar hewan bertulang belakang, letak olfactory bulb berdekatan dengan dinding rongga hidung dan bidang olfaktorinya pendek. Pada jenis ikan yang bertulang keras, letak olfactory bulb dipisahkan dari telencephalon oleh bidango olfactory yang panjang. Jadi, sistem penciuman ikan berisi tiga komponen neuroanatomikal yaitu epithelium penciuman, olfactory bulb, dan bidang terminal dalam otak (saraf pusat).
Ikan piranha adalah ikan ganas yang agresif dan tergolong ke dalam ikan karnivora. Ikan ini memiliki indera penciuman yang tajam. Ikan ini bisa dikatakan sangat sensitif dengan bau darah. Karena jika ikan ini mencium darah maka sifat keagresifannya akan semakin tampak. Ikan ini juga tergolong ikan kanibal.
Sumber : Laporan Praktikum Tingkah Laku Ikan. Universitas Brawijaa. 2015

Semoga Bermanfaat…

Most Popular

To Top