Tujuan: mengisolasi bakteri penyebab penyakit pada udang
Alat dan bahan:
– Udang
– Media bakteri
– Disinfektan permukaan
– Ose
– Gloves
– Masker
– Alat bedah
– spuit
Metode:
1. Nauplii, larva, dan PL (gunakan seluruh bagian tubuh)
- Bilas dengan air laut steril atau 2,5% NaCl
- Lakukan pooling dan dihomogenisasi
- Lakukan pengenceran
- Kultur pada media
- Atau disinfeksi dahulu dengan benzalconium chloride, 2%, povidon iodin, atau etanol 70%
- Bilas dengan 2,5% NaCl
- Lakukan kultur
2. Juvenil
- Disinfeksi permukaan (1% kalsium hipoklorit, 1-2% povidon iodin atau 70% etanol)
- Bilas pada air laut steril atau 2,5% NaCl
- Setuhkan ose pada lesi permukaan tubuh atau
- Lakukan pembedahan dengan alat bedah yang sudah steril
- Lakukan kultur dengan cara sbb:
- Infeksi sistemik: iris bagian otot abdomen atau jantung, sentuhkan pada permukaan media, streak
- Infeksi enterik: lakukan irisan pada hepatopankreas, midgut, dan lambung depan, sentuhkan sisi dalam atau isi dari organ yang diiris ke permukaan plat agar, streak, dan inkubasi
3. Subadult dan adult
- Sampel yang disarankan adalah hemolim
- Disinfeksi permukaan tubuh udang dengan etanol atau 2% povidon iodin
- Lakukan pengambilan hemolin dengan spuit
- Tempatkan setetes hemolim pada plat agar, streak (lakukan pengenceran jika diperlukan).
Lakukan inkubasi selama 12-24 jam pada suhu 25-30oC dan amati. Purifikasi dibutuhkan jika ingin mengidentifikasi koloni murni untuk pengujian lanjutan.
Referensi untuk dibaca
Alaya de Graindrage, V. dan Flegel, T.W. 1999. Diagnosis of shrimp diseases, with emphasis on the black tiger shrimp (Penaeus monodon). FAO: Roma
Bhuvaneswari, T., P.E. Praveena, J. Sahayarajan. 2012. General Microscopy And Bacteriological Analysis. dalam Otta, S.K. dan Patil, P.K. 2012. Training Programme On Management Of Emerging Diseases Of Shrimp With Special Reference To Pacific White Shrimp, Litopenaeus Vanname. Aquatic Animal Health And Environment Division Central Institute Of Brackishwater Aquaculture: Chennai
ASEAN. Manual practical guidelines for the development of high health Penaeus monodon broodstock. ASEAN Cooperation in Food, Agriculture and Forestry Fisheries Publication Series no 2.