Di dalam perikanan, keberhasilan budidaya dipengaruhi baik lingkungan
maupun komoditasnya. Penyakit dapat menjadi sumber kerugian. Tak kalah
pentingnya adalah keberadaan hama yang menyebabkan turunnya produksi.
Meskipun tidak menimbulkan kerugian sebesar penyakit, namun adanya hama
harus menjadi perhatian. Hama didefinisikan sebagai organisme yang
mengganggu kehidupan ikan budidaya. Hama mengganggu dengan memangsa,
membunuh, dan mempengaruhi produktifitas ikan. Hama masuk ke dalam
lingkungan budidaya melalui darat, air, maupun udara.
Berdasarkan jenisnya, hama terbagi menjadi:
1. Ikan
2. Amfibi
3. Reptil
4. Unggas
5. Mamalia
6. Insekta
Hama pada budidaya perikanan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu predator
(pemangsa), kompetitor (penyaing), dan perusak sarana.
a. Predator/Pemangsa
Predator merupakan jenis hama yang memangsa biota perairan. Kelompok hama
ini merupakan karnivora. Hama predator memiliki ukuran yang lebih besar
dari yang dimangsa. Hewan yang termasuk dalam hama predator antara lain:
Ikan
Beberapa jenis ikan seperti ikan lele, nila, belut, kakap (Lates
calcarifer), perch, crappies, largemouth bass, payus (Elops hawaiensis),
bulan-bulan (Megalops cyprinoids), kerong-kerong (Therapon jarbual), kuro
(Eleutheronema sp), dan ikan gabus termasuk dalam kategori hama predator.
Ikan predator mudah masuk ke kolam melalui sumber air ataupun benihnya yang
tidak sengaja terbawa ke kolam.
Serangga
Contoh dari serangga predator adalah dari kelompok notonectidae seperti
uir-uir (Notoneca glauca). Serangga ini bersifat predator bagi serangga
lain dan ikan-ikan kecil. Serangga ini bebahaya bagi benih karena dapat
menyengat.
– Kumbang penyelam (Dystiscus marginalis). Baik larva maupun yang dewasa
hidup dalam air dan memakan hewan air termasuk ikan kecil.
– Kepik air (Corixa punctata) sering bergantung pada tanaman air dan berenang
tidak menentu.
– Uncrit (larva cybister) dapat menjepit badan ikan dengan taring hingga
robek.
– Kini-kini (larva capung Odonata) dapat menyerang ikan di kolam atau tambak.
Serangga ini hidup di tanaman air.
Burung
Burung cenderung memakan benih ikan yang berwarna mencolok seperti merah
atau kuning. Misalnya burung bangau hitam (suku Ciconidae), belibis (suku
Anatidae), platuk besi (suku Plegadidae).
Amphibi
Katak (Rana sp) dapat memakan telur ikan.
Mamalia
Seperti kucing, musang, otter,manusia
Reptil
Buaya, kura-kura, dan ular. Ular dapat meyerang benih dan ikan kecil
contohnya adalah ular kadut (Carberusrhynchops). Sedangkan biawak memakan
ikan di malam hari. Kura-kura kebanyakan adalah pemakan sayuran dan debris.
Akan tetapi kura-kuran jenis snapping turtle dapat memakan ikan dan anak
itik.
b. Kompetitor/Penyaing
Definisi hama kompetitor adalah jenis hama yang keberadaannya menimbulkan
kompetisi sekaligus mempersempit ruang gerak bagi individu didalamnya untuk
memperoleh oksigen maupun pakan. Hama yang termasuk kelompok kompetitor
adalah ikan mujair, lele, belanak (Mugil cephalus), kepala timah
(Aplocheilus panchax), kipper (Scatophagus argus) crappies, perch, guppy,
tawes, sepat, keong (suku Cerithidae), cacing (Dendronereis sp),
ketam-ketaman, udang (Udang putih/Penaeus merguiensis, udang
api-api/Metapenaeus monoceros, jambret/Mesopodosis, kura-kura. Keberadaan
kompetitor juga menyebabkan kualitas air cepat menurun. Ikan nila yang
hadir tanpa diharapkan dapat menjadi masalah. Reproduksinya yang cepat
dapat meningkatkan populasi dan menambah kompetisi untuk mendapatkan
makanan. Adanya siput sebenarnya menguntungkan sebab membantu memakan
bangkai, Namun jika jumlahnya berlebih akan merusak struktur tanah.
c. Perusak Sarana
Hama jenis ini dapat merusak sarana budidaya. Contohnya adalah cacing
polychaeta, kepiting, moluska, dll.
– Cacing polychaeta dapat membuat lubang dan menggali dasar kolam sehingga
tanah menjadi berpori. Akibatnya, kemampuan tanah untuk memegang air
berkurang.
– Kepiting kerap kali merusak jaring pada keramba sehingga ikan-ikan yang
dipelihara dapat keluar dari keramba. Kepiting, udang tanah, tritip, dan
tiram dapat menempel pada pintu-pintu air atau membuat pematang tambak
bocor.
– Jenis muskrat dan tikus dapat menggali dan merusak struktur.
– Ikan sejenis bullhead/mudcats, nila tidak diharapkan ada di kolam sebab
dapat membuat air menjadi keruh dan berlumpur.
– Belut dapat melubangi pematang kolam atau tambak
Referensi
Anonim. 2011. Materi Budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gourami). Pusat Penyuluhan perikanan dan kelautan.
Asyari. 2006. Peran Serangga Air bagi Ikan air tawar. Bawal 1(2): 12-19
Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila
Farchan, M. dan Mulyono, M. 2011. Dasar-dasar budidaya Perikanan.STP Press:
Jakarta Selatan
Indiana Department of Natural Resurces & Indianan Division of Fish and
Wildlife. Indiana Fish Pond Management.
Pustaka
Tim Perikanan WWF Indonesia. 2014. Better Management Practices Seri Panduan
Perikanan Skala Kecil Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos). WWF Indonesia
T.V.R Pillay. 2005. Aquaculture principles and practices, First Indian
reprint pp-216-227.