Limbah roti atau tepung roti sangat bervariasi, tergantung pada bahan dan filer yang ditambahkan. Keragaman variasi nilai nutrisi yang paling tinggi adalah pada serat, lemak, dan kandungan garamnya. Keragaman ini mengharuskan pengguna tepung roti dalam pakan ikan untuk selalu mengecek beberapa nilai nutrisi ke laboratorium secara berkala terutama nilai serat kasar, garam, dan abu. Kandungan abu dan serat yang terlalu tinggi biasanya akan berpengaruh terhadap nilai energi untuk ikan. Sedangkan tingginya garam akan menyebabkan tingkat kecernaan bahan menurun. Keragaman inilah yang menyulitkan rekomendasi berapa tingkat tepung roti bisa digunakan dalam pakan ikan jika tidak dianalisis terlebih dahulu.
Limbah roti |
Kandungan protein, lemak, serat kasar, lisin, dan methionin dalam tepung roti berturut-turut adalah 10,6%;9,8%; 2,4%; 0,3%; dan 0,2%. Walaupun kandungan proksimat tepung roti rendah, nilai energinya lebih tinggi karena karena telah mengalami proses pemasakan. Penggunaan 5%-10% dalam pakan ikan bisa dilakukan dengan memperhitungkan total natrium dalam pakan.
Sumber : Sukarman. Berbagai Alternatif Bahan Baku Untuk Pakan Ikan. Media Akuakultur Volume 6 Nomor 1 Tahun 2011
Semoga Bermanfaat…