artemia

Kebiasaan Hidup (Ekologi) Artemia Salina

Artemia dapat tumbuh cepat pada perairan laut, tetapi tidak mempunyai pertahanan tubuh yang mampu melawan predator. Namun demikian, artemia memiliki mekanisme pertahanan ekologik yang sangat efisien melalui adaptasi fisiologik terhadap media hidup yang bersalinitas tinggi, sehingga predator tidak dapat hidup. Artemia memiliki sistem osmoregulasi yang terbaik diantara binatang. Disamping itu, artemia mampu mensintesis pigmen respirasi atau hemoglobin untuk mengatasi kandungan oksigen rendah pada alinitas tinggi. Dengan demikian artemia mempunyai kemampuan menghasilkan kista yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim.
Artemia salina [sumber]
SUHU
Artemia tidak dapat bertahan hidup pada suhu kurang dari 6oC atau lebih dari 35oC. Akan tetapi, hal ini tergantung pada ras dan kebiasaan tempat hidup mereka. Kista yang kering dapat lebih tahan terhadap perubahan suhu, artemia yang kering dapat tahan pada suhu -273 derajat C sampai 100 derajat C tetapi untuk telur basah tidak demikian halnya.

KANDUNGAN ION
Daya tahan artemia terhadap perubahan kandungan ion kimia dalam air sangat tinggi.apabila kandungan ion natrium (Na+) dibandingkan dengan ion kalium (K+) di dalam air laut alami adalah 28, maka artemia masih dapat bertahan pada perbandingan 8-173. Untuk ion klor (CL) dan karbonat (CO3) di dalam air laut perbandingannya 137. Sedangkan artemia dapat bertahan pada perbandingan antara 101-810. Perbandingan ion klor (CL-) dan ion sulfat (SO4) did dalam air laut sekitar 7. Sedangkan artemia dapat bertahan pada perbandingan 0,5-90.
KADAR GARAM
Untuk perkembangan artemia  membutuhkan kadar garam tinggi. Sebab, pada kadar garam tinggi musuh-musuh bagi artemia tidak dapat hidup lagi, sehingga mereka dapat hidup lebih aman tanpa gangguan. Pada umumnya musuh-musuh artemia sudah mati jika memiliki kadar air garam 80-100 permil. Walaupun demikian terdapat jenis ikan yang belum mati pada kadar garam antara 100-130 permil. Untuk pertumbuhan telur (kista), ternyata dibutuhkan kadar garam yang rendah. Apabila kadar garam lebih tinggidari 85 permil, maka telurnya tidak akan menetas. Sebabnya adalah tekanan osmose di luar telur lebih tinggi, sehingga telurnya tidak dapat menyerap air yang cukup untuk proses metabolismenya (Mudjiman, 1989). Kultur biomassa Artemia yang baik pada kadar garam antara 30-50 ppt. Untuk Artemia yang mampu menghasilkan kista membutuhkan kadar garam diatas 100 ppt.

OKSIGEN TERLARUT
Artemia hidup pada kadar oksigen terlarut antara 1,67-6,21 ml/l, di daerah Tuticorin (India). Yang dikehendaki oleh artemia agar dapat hidup lebih baik, kadar oksigen terlarutnya harus mendekati titik kejenuhan yaitu sekitar 3 ml/l. Artemia sangat pandai menyesuaikan diri terhadap perubahan kadar oksigen, sifat hewan yang demikian disebut dengan euroksibon.

ASAM BASA (pH)
Artemia terdapat pada perairan netral atau sedikit basa (lebih dari 7). Di Tuticorin (India), artemia dapat hidup pada kisaran PH 7,8 – 8,4.  Sebenarnya pengaruh PH terhadap kehidupan artemia muda dan dewasa masih belum jelas. Yang sudah jelas adalah pengaruh PH terhadap penetasan kista. Apabila PH air untuk penetasan artemia kurang dari 8, maka efisiensi penetasan akan menurun.
Sumber : Paper Kultur Artemia Salina

Semoga Bermanfaat..

Most Popular

To Top