BUDIDAYA

Fungsi S (Sulfur) atau Belerang pada Tanaman

Sebagian
rekan petani kita masih fanatik dengan penggunaan salah satu jenis pupuk saja,
yaitu urea, yang hanya mengandung unsure N saja. Padahal tanaman padi juga
membutuhkan unsur-unsur yang lain misalnya S atau belerang. Kebutuhan belerang
bagi tanaman kurang lebih sama dengan phosphor. Penggunaan pupuk N, P dan K
yang selama ini tidak mengandung belerang seperti Urea, TSP (1-2%) dan KCL.
Padahal terjadi kekurangan belerang dapat disebabkan oleh pemupukan yang bebas
belerang atau mengandung S sangat sedikit. Penanaman tebu dan varietas padi
yang berpotensi berproduksi tinggi menyerap belerang dalam jumlah yang lebih besar.
Bahkan praktek pertanaman intensif dan pola tanam ganda yang memerlukan suplai
S yang lebih besar, pada gilirannya menyebabkan kekurangan unsure tersebut.
Faktor lainnya ialah akibat digunakannya sisa tanaman seperti jerami untuk
makanan ternak dan bahan baku industri, turunnya penggunaan pestisida yang
mengandung S, turunnya cadangan S tanah karena pencucian, terutama sulfat (SO4
) oleh air hujan. Sulfur terdapat di dalam tanaman dalam bentuk protein, sulfat
dan senyawa yang mudah menguap (S-glukosida). Karena pemberian pupuk S ke dalam
tanah dapat meningkatkan kandungan protein hasil panen. Di samping sebagai
komponen protein, sulfur berperan pada perkembangan klorofil, walaupun bukan
komponen klorofil. Tanaman yang menderita kekurangan sulfur memperlihatkan
warna daun yang pucat kekuning-kuningan. Selain itu
Produksi protein tanaman menurun,
pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.Terjadi penimbunana amida bebas dan asam
amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas
fisiologis dan mudah tererang hama dan penyakit.


Penambahan Belerang pada Tanah
Peranan pupuk ZA yang
mengandung unsure belerang selain dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk
P, juga bisa diandalkan untuk mempertahankan produktifitas. Penggunaan pupuk ZA
dapat meningkatkan hasil gabah dan rendeman tebu. Penggunaan pupuk ZA dapat
meningkatkan hasil lebih nyata, yakni sekitar 14%. Berdasarkan hasil-hasil
penelitian, maka untuk keperluan perencanaan dan pelaksanaan intensifikasi
tanaman padi sawah, anjuran dosis pepupukan ZA didasarkan kepada Peta
Penyebaran Kekurangan Belerang pada Padi Sawah. Daerah-daerah yang berlegenda
marjinal menggunakan 50 kg ZA / Ha. Anjuran penggunaan pupuk ZA harus disertai
cara penghitungan pengurangan dosis Urea setara Nitrogen yang terkandung dalam
ZA. Pengurangan ZA tanpa mereduksi pemakaian Urea akan mengakibatkan pemupukan
berat sebelah N yang bertentangan dengan konsep pemupukan berimbang. Penambahan
belerang pada tanah dapat juga melalui pemberian pupuk Kalsium sulfat (CaSO4)
yang biasanya dalam bentuk gips. Pemberian kompos atau pupuk kandang disamping
menambah unsure S, juga hara-hara mikro lainnya yang diperlukan tanaman dan
menambah aktifitas jasad renik dan makhluk kecil lainnya di dalam tanah. Semua
itu penting untuk meningkatkan kesuburan dan produktifitas tanah.

Sumber : Kementerian Pertanian (2011), Pemanfaatan Belerang pada tanaman,
Litbang Pertanian, Jakarta, Tahun Penerbitan 2011
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top