bintik hitam

Brown Endophytic Disease

Beberapa rumput laut hidup secara endofitik, menumpang di dalam rumput laut lain. Endofitik hijau dan coklat berpigmen, Sebagian bersifat hemiparasit, mengambil nutrisi dari inang [2].

Nama lain:  –

Etiologi/ penyebab
Ocrophyta, ordo Laminariales, Laminariocolax aecidoides, L.  elsbetiae [1] atau yang dulunya disebut dengan Streblonema aecidioides (Rosenvinge) Foslie ex Jaasund, 1963; Gononema aecidioides (Rosenvinge) P.M. Pedersen, 1981; Entonema aecidioides (Rosenvinge) Kylin, 1947; Myrionema aecidioides (Rosenvinge) Sauvageau, 1897; Ectocarpus aecidioides Rosenvinge, 1893; dan Phycocelis aecidioides (Rosenvinge) [3]. Genus ini banyak tersebar di pantai bersuhu sedang [2]. Genus ini termasuk dalam rumput laut dan sering ditemukan melekat pada Undaria pinnatifida. Secara mikroskopis berukuran kecil dengan filamen uniseriate [3].

Hospes
Penyakit ini banyak menyerang alga laminaria seperti pada genus Undaria (U. pinnatifida [1]), laminaria (Laminaria saccharina, L. Hyperborea), Hedophyllum (Hedophyllum sessile), Alaria, Agarum [4,3].

Stadium rentan 
Rumput laut yang berada pada stadium awal (muda) [3].

Epizootiologi
Penyakit ini banyak tersebar di Jepang [1]. Disamping itu, juga dilaporkan terjadi di Greenland (Pedersen, 1981), Baltik Barat (Burkhardt dan Peters, 1998), SPanyol (Veiga et al., 1997), Helgoland (Lein et al., 1991), Argentina (Gauna et al., 2007), Rusia (Skriptsova dan Kalita, 2020). Adanya infeksi dari L. Aecidioides mengakibatkan turunnya kualitas produk. U. Pinnatifida paling banyak terinfeksi oleh L. aecidioides pada musim gugur, dingin atau panas dengan populasi mencapai 72-100%. Disamping itu juga dapat mengakibatkan kondisi stress sehingga rumput laut mudah terganggu ketahanannya terhadap perubahan lingkungan [3]. Tidak banyak informasi mengenai cara penetrasi endofitik pada inang. Namun demikian, L. Aecidioides tidak membutuhkan luka untuk masuk ke jaringan U. pinnatifida. Penetrasi lebih banyak terjadi di bagian kelenjar mucilage [4].

Siklus Hidup
Laminaria berkembang biak dengan pembelahan sel dan stretching sel pada zona pertumbuhan interkalatus pada batas antara stipe dan blade [3]. Disamping itu juga dapat bereplikasi secara langsung antar dua generasi dari sporangia pluriocular atau parthenogenesis gamet kedua jenis kelamin [5].

Faktor pendukung
Suhu >15oC dapat meningkatkan pertumbuhan L. aecidiodes pada thallus Undaria [3].

Gejala Klinis
Seperti kebanyakan alga endofitik lainnya, L. Aecidioides dapat menimbulkan anomali morfologi pada alga [3]. Thallus epifitik menjadi lebih tebal dan keras serta kurang menjual [1]. Secara klinis, gejala rumput laut yang terinfeksi endofitik antara lain [2]:

  1. Terinfeksi tanpa gejala
  2. Moderat (dark spot disease), dengan gejala adanya proliferasi serupa kutil, dan bintik hitam pada thallus
  3. Berat (severe), jika batang atau blades membengkok seperti tumbuh spiral

Bintik hitam (coklat gelap) berdiameter 2-3 hingga 40mm dan berlokasi di bagian tengah dan distal blade, jarang di bagian lateral. Keberadaan endofitik ini mengakibatkan thallus kehilangan kekuatan dan mudah robek saat terjadi badai [3]. Thallus yang terinfeksi juga teramati bakteri epifit yang terdistribusi di seluruh permukaan inang. Keberadaan L. aecidioides tidak mengganggu pematangan sorus, produksi zoospore dan kemampuan reproduksi serta augmentasi biomassa U. pinnatifida. Sehingga dapat dikatakan infeksi endofitik ini tidak bersifat berat. L. aecidioides cenderung menggunakan thallus U. pinnatifida sebagai subtract untuk siklus hidupnya [4].

Gb,  U. pinnatifida yang terinfeksi L. aecidioides ditandai dengan
 adanya warna hitam 
(Skriptsova,
A.V., Kalita, T.L., 1998)

Perubahan patologi|
Di jaringan, thallus yang terinfeksi memperlihatkan sel kortikal yang  memadat secara vertikal, akan tetapi memadat secara lateral karena keberadaannya [4].

Diagnosa banding

Metode Diagnosa
Secara morfologi, adanya endofita dapat terdeteksi dengan mudah melalui bintik hitam dengan berbagai bentuk dan ukuran disertai lubang pada bagian tengah dan distal blade [3].

Pencegahan dan Pengendalian

 

Referensi 

  1. Ward, G.M., J.P.Faisan Jr, E.J. Cottier-Cook, C. Gachon, A.Q. Hurtado, P.E. Lim, I. Matoju, F.E. Msuya, D. Bass, J. Brodie. 2020. A review of reported seaweed diseases and pests in aquaculture in Asia. J World Aquacult Soc. 51:815–828.
  2. Hurd, C.L., P.J. Harrison, K. Bischof, C.S. Lobban. 2014. Seaweed Ecology and Physiology. Cambridge University Press: Cambridge
  3. Skriptsova, A.V., Kalita, T.L. 2020. The First Record of the Brown Endophytic Alga Laminariocolax aecidioides (Rosenvinge) A.F. Peters, 1998 in the Russian Far-Eastern Seas. Russ J Mar Biol 46, 42–48 (2020). https://doi.org/10.1134/S1063074020010071
  4. Gauna, M. C., Parodi, E. R., & Cáceres, E. J. (2008). Epi-endophytic symbiosis between Laminariocolax aecidioides (Ectocarpales, Phaeophyceae) and Undaria pinnatifida (Laminariales, Phaeophyceae) growing on Argentinian coasts. Journal of Applied Phycology, 21(1), 11–18. doi:10.1007/s10811-007-9298-9
  5. Bernard, M. S., Strittmatter, M., Murúa, P., Heesch, S., Cho, G. Y., Leblanc, C., & Peters, A. F. (2018). Diversity, biogeography and host specificity of kelp endophytes with a focus on the genera Laminarionema and Laminariocolax (Ectocarpales, Phaeophyceae). European Journal of Phycology, 1–13.

Most Popular

To Top