Sumber air yang baik digunakan dalam pemeliharaan larva rajungan berupa air laut yang disaring dengan filter pasir, kemudian disucihamakan dengan chlorine. Nogami dkk., (1995) dalam Susanto dkk., (2005) menyatakan bahwa sumber air untuk pemeliharaan larva rajungan berasal dari laut yang telah disaring dengan filter pasir, kemudian disterilkan dengan sodium hypochlorite dan dinetralkan dengan sodium thiosulfate. Pergantian air dalam bak pemeliharaan larva dimulai saat stadia zoea 2 yaitu sebanyak 10% per hari, kemudian meningkat smpai stadia megalopa menjadi 20%-50% per hari. Susanto dkk., (2005). penggantian air sebanyak 20% setiap dua hari sekali untuk menjaga kualitas air media pemeliharaan. Penggantian air dapat menjaga tingkat kelarutan oksigen, mengurangi kandungan bahan organik serta senyawa beracun lainnya (Mardjono dan Arifin, 1992).
Pengelolaan kualitas air pada media pemeliharaan larva rajungan [sumber] |
Monitoring kualitas air bertujuan agar dapat mengontrol suhu dan salinitas air media pemeliharaan tetap stabil. Monitoring kualitas air dilakukan setiap hari dengan mencatat suhu dan salinitas air media di pagi dan sore hari. Suhu sangat berperan dalam mempercepat metabolisme dan aktivitas organisme. Suhu tinggi akan menyebabkan penurunan kandungan oksigen terlarut karena terjadi peningkatan konsumsi oksigen oleh organisme akibat meningkatnya metabolisme (Mardjono dan Arifin, 1992).
Sumber : Rohmat Syaivudin MS. Budidaya Rajungan (Portunus pelagicus). Universitas Muhammadiyah Malang. 2016
Semoga Bermanfaat…